TEMPO.CO, Jakarta - Data Bloomberg menunjukkan harga emas berjangka di bursa Comex untuk kontrak April 2021 anjlok 1,7 poin atau 0,09 persen ke level US$ 1.796,2 atau kisaran Rp 812.977 per gram (asumsi kurs Rp 14.079 per dolar AS) pada pukul 11.37 WIB. Sementara itu, harga emas di pasar spot melemah 0,35 persen atau 6,23 poin ke level US$ 1.798,83 per troy ounce atau sekitar Rp 814.162 per gram.
Pada saat yang sama, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,157 poin atau 0,17 persen ke level 90,019 pada pukul 11.37 WIB.
Jebloknya harga emas ini sudah terjadi dalam dua bulan berturut-turut menyusul kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS. Investor juga tengah mempertimbangkan komentar dari Gubernur The Fed mengenai pertumbuhan dan inflasi.
Pada hari kedua kesaksiannya di depan Kongres AS, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menyebutkan bahwa indikator pemulihan ekonomi masih jauh dari kata tercapai. Kenaikan harga baru-baru ini juga belum mengindikasikan kenaikan inflasi yang berkelanjutan.
Faktor eksternal lain yang turut mempengaruhi sentimen pasar adalah vaksin Covid-19 buatan Pfizer Inc. dan BioNTech SE terbukti sangat efektif melawan virus corona dalam sebuah penelitian yang diikuti hampir 1,2 juta orang di Israel. Pakar kesehatan masyarakat menunjukkan bahwa keberhasilan imunisasi dapat mengakhiri pandemi.